1. Latar Belakang
Masalah yang dihadapi generasi muda sebenarnya tidak terpisah dari masalah secara umum yang berkembang ditengah-tengah masyarakat, karena pada hakekatnya generasi muda merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat yang ditentukan oleh faktor dan keadaan yang ada pada generasi muda itu sendiri serta kondisi masyarakat yang bersangkutan.
Masalah-masalah yang dihadapi generasi
muda saat ini antara lain :
a.
Menurunnya
jiwa idealisme, patriotisme dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk
generasi muda.
b.
Belum
seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan dan pembinaan yang
tersedia, baik yang formal maupun non formal. Tingginya jumlah putus sekolah
yang diakibatkan oleh berbagai sebab yang bukan hanya merugikan generasi muda
itu sendiri, tapi juga merugikan seluruh bangsa.
c.
Masih
banyaknya perkawinan dibawah umur, terutama di kalangan masyarakat daerah
pedesaan.
d.
Pacaran
yang tidak sehat dan tidak mengikuti Norma Agama dan Adat Istiadat yang ada.
e.
Perbedaan
pandangan dan sistem nilai antara generasi muda dan generasi sebelumnya
f.
Meningkatnya
kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika.
g.
Penggunaan
tenaga kerja dibawah umur.
Dari masalah-masalah tersebut diatas
mempunyai kaitan sangat erat dengan permasalahan menyiapkan generasi muda untuk
mendukung dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia.
Generasi muda sering merasa mempunyai
skala nilai tersendiri dan merasa mampu memandang persoalan dari berbagai segi,
namun hal ini tidak berarti generasi muda sudah memiliki pegangan sikap yang
jelas, sebaliknya khususnya dalam masa remajanya generasi muda masih dalam
kondisi sangat labil. Sehingga tidak jarang generasi muda merasa bingung dalam
menghadapi gejala-gejala pertumbuhan fisik maupun biologis. Gejala tersebut
menjadi semakin rawan dalam menghadapi transisi nilai sosio budaya yang melanda
masyarakat sebagai akibat pengaruh globalisasi.
Laju perkembangan dan modernisasi
serta derasnya arus komunikasi masa berupa kemudahan-kemudahan dalam kontrak
antar suku dan bangsa telah menggoyahkan tata nilai dan norma-norma. Dalam
keadaan demikian generasi muda cenderung melupakan nilai-nilai tradisional yang
sering disamakan dengan kekolotan dan lebih mudah terpengaruh oleh
budaya-budaya barat.
Meskipun selama ini telah dilakukan
berbagai upaya serta telah dibuat berbagai pola pembinaan generasi muda yang sifatnya
umum dan seragam, namun dalam era penerapan dan pendekatannya perlu
diperhatikan, bahwa generasi muda tidak merupakan suatu kelompok yang homogen,
tetapi berasal dari masyarakat Indonesia yang sifatnya pluralistis. Hal
tersebut banyak dipengaruhi beberapa faktor yang meliputi :
a.
Perbedaan
latar belakang keagamaan, kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kebudayaan
b.
Perbedaan
masyarakat kota dan desa
c.
Perbedaan
strata kehidupan sosial ekonomi
d.
Perbedaan
tingkat pendidikan keilmuan dan keterampilan.
Berdasarkan dari permasalahan yang
dihadapi oleh generasi muda dan permasalahan pada pembangunan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, maka perhatian kita selanjutnya tertuju pada sosok generasi
yang diharapkan dapat mendukung pembangunan.
Generasi muda sebagai sumber daya
manusia adalah keberhasilan pembangunan bangsa. Kita bisa menyimak keberhasilan
negara-negara maju seperti Amerika, Jerman dan Jepang dimana kemajuannya banyak
ditentukan oleh mutu sumber daya manusianya. Sumber daya manusia bermutu yang mampu
memajukan negaranya adalah manusia yang berpendidikan, berketerampilan tinggi
dan menguasai Iptek. Dengan demikian pendidikan merupakan kebutuhan mendasar
dalam upaya peningkatan mutu sumber daya manusia.
Generasi muda yang diharapkan dalam
pembangunan dewasa ini sangatlah penting sebagai generasi penerus bangsa dalam mengisi
pembangunan dan kemerdekaan, dengan jalan mengembangkan bakat dan minat serta
karakter generasi muda untuk mendukung terwujudnya Negeri Maritim Nusantara.
Negeri Indonesia tercinta.
2. Analisa
A. Masalah Generasi Muda
Masa muda yang dalam pencarian jati diri dalam hidupnya,
di samping masa penuh problematika juga dikatakan masa remaja adalah masa yang
paling indah dan penuh kenang-kenangan yang tak terlupakan, masa transisi
inilah perlu adanya bimbingan dari siapapun, baik dari orang tua atau orang
yang lebih dewasa darinya sehingga mereka dapat lebih terarah dalam menjalani
hidup ini. Masa muda memang dapat dikatakan masa yang sulit, karena seorang
remaja akan menghadapi kesulitan dengan dirinya sendiri, dengan orang tuanya,
dengan teman-temannya, dengan lawan jenisnya, dengan sekolahnya serta dengan
masyarakat sekitarnya. Pada masa ini memang berada dalam kondisi yang tidak
stabil, senantiasa berubah mengukur segala sesuatu dengan ukurannya sendiri,
kadang dalam mengambil keputusan tidak logis dan umumnya mempunyai perangai
berontak. Menurut seorang tokoh psikologi remaja yakni James E.Gardner, masa
remaja adalah masa yang penting, mereka merupakan suatu masa perubahan yang
begitu mendadak dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, mereka harus dianggap
sebagai tahun-tahun kritis.Pendapat ini kalau kita sesuaikan dengan ciri-ciri
yang dimiliki generasi muda atau remaja pada bahasan di atas memang benar,
karena perkembangan dari segala sesuatu akan menimbulkan ciri-ciri tertentu,
begitu juga dengan generasi muda.
B. Potensi Generasi Muda
POTENSI - POTENSI GENERASI MUDA
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut :
Idealisme dan Daya Kritis
Secara
sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga
ia dapat melihat kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari
gagasan baru. yang
Dinamika dan Kreativitas
Adanya
idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi
kedinamisan dan kreativitas, yakni kemampaun dan kesediaan untuk
mengadakan perubahan, pembaharuan,
Keberanian Mengambil Resiko
Perubahan
dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset,
terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin
memperoleh kemajuan.
Optimis dan Kegairahan Semangat
Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan
kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya
pendorong untuk mencoba lebih maju lagi.
Sikap Kemandirian dan Disiplin Murni Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya.
Terdidik
Walaupun
dengan memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik
dalam arti kualitatif maupun dalam arti kuantitatif.
Keanekaragaman dalam Persatuan dan Kesatuan.
Keanekaragaman generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman
masyarakat kita. Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan jika
dihayati secara sempit dan eksklusif.
Patriotisme dan Nasionalisme
Pemupukan
rasa kebanggaan, kecintaan, dan turut serta memiliki bangsa dan negara
dikalangan generasi muda perlu digalakkan karena pada gilirannya akan
mempertebal semangat pengabdian dan kesiapan mereka untuk membela dan
mempertahankan NKRI.
C. Peranan Generasi Muda
Masa
depan suatu bangsa terletak pada generasi mudanya sebab merekalah yang
menggantikan generasi sebelumnya dalam memimpin bangsa oleh karena itu
generasi muda perlu diberi bekal berupa ilmu pengetahuan sesuai dengan
tuntunan zaman. Salah satu cara dalam memperoleh bekal pengetahuan
tersebut dapat melalui pendidikan baik formal maupun nonformal baik itu
pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi.
Hal-hal
yang menghambat kemajuan harus diganti dengan hal-hal baru sesuai
dengan tuntunan dan perkembangan masyarakat. Oleh karena itu dalam
mengadakan perubahan hendaknya memperhatikan situasi dan kondisi mereka
berada.
Pembagunan
yang kita laksanakan itu jelas merupakan rangkaian gerakan perubahan
menuju kemajuan. Dalam beberapa hal, perubahan itu merupakan perombakan
yang sangat mendasar. Perubahan atau kemajuan dalam pembangunan bukan
hanya perubahan fisik saja tetapi membawa serta perubahan sosial.
Perubahan sosial itu mengandung kekuatan dinamika karena mnyangkut tata
nilai, sikap dan tingkah laku. Dengan kata lain pembangunan memerlukan
pembaruan.
Pembangunan
tidak akan berjalan lancar jika manusia tidak giat bekerja oleh karena
itu pembangunan adalah penggantian yang lama dengan yang baru, yang
telah diperhitungkan oleh keadaan sekitarnya, maka mahasiswa
berkewajiban untuk ikut serta dalam derap pembangunan. Disamping itu
mahasiswa bertugas sebagai pelopor pembangunan sehingga perlu difikirkan
kesesuaian macam pembaruan dengan lingkungan masyarakat sekitarnya.
Meskipun hal-hal baru itu tidak selalu membawa kebahagiaan kepada
masyarakat, bahkan kadang-kadang dapat menjerumuskan masyarakat
ketingkat kehidupan yang kurang baik. Oleh karena itu mahasiswa yang
telah dibekali ilmu pengetahuan tang tinggi hendaknya dapat memilih
mana-mana yang perlu diubah dan tidak perlu diubah disamping itu perlu
dipikirkan keikutsertaan masyarakat dalam pembaharuan tersebut. Dengan demikian, hasilnya akan seperti yang diharapkan.
Masalah generasi muda dalam masyarakat erat kaitannya dengan sosialisasi
dan modernisasi. Sosialisasi adalah proses penanaman nilai dan aturan
dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah masyarakat.
Berdasarkan jenisnya sosialisasi dibagi menjadi dua yaitu sosialisasi
primer dan sekunder. Sedangkan modernisasi yaitu proses menuju
masyarakat yang modern, modernisasi dapt pula berarti perubahan dari
masyarakat tradisional menuju masyarakat yang modern. Adapun proses
sosialisasi yang keliru dapat menyebabkan penyimpangan.
Faktor penyebab penyimpangan yaitu:
1. Tidak adanya nilai dan norma
ukuran
perilaku menyimpang bukan pada ukuran baik buruk atau benar salah
menurut pengertian umum, melainkan berdasar ukuran longgar atau tidaknya
norma dan nilai sosial masyarakat
2. Penyalahgunaan peran, otoritas kekuasaan dan status yang dimiliki oleh seseorang kelompok tertentu di masyarakat yang seluruhnya menjadi contoh yang baik, tetapi melakukan tindakan penyalahgunaan dengan mengabaikan norma
3. Psikologis
menjelaskan
sebab terjadinya penyimpangan ada kaitannya dengan kepribadian yang
memiliki kecenderungan untuk melakukan penyimpangan
4. Kurangnya kontrol sosial atau pengawasan terhadap pelaksanaan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat
Masalah sosial dalam masyarakat modern dapat dikaji dengan teori
interaksionalisme simbolik Herbert Blumer. Individu dalam
interaksionisme simbolik Blumer dapat dilihat pada tiga premis yang
diajukan yaitu pertama, manusia bertindak terhadap sesuatu berdasarkan makna-makna yang ada pada sesuatu itu pada mereka. Kedua, makna tersebut berasal dari orang lain. Ketiga, makna-manka
tersebut disempurnakan pada saat proses interaksi itu berlangsung.
Sebagaimana yang dinyatakan oleh Blumer “bagi seseorang makna dari
sesuatu berasal dari cara-cara orang lain bertindak terhadapnya dalam
kaitannya dengan sesuatu itu”. Akibat dari tindakan itu maka orang lain
akan memberikan batasan pada sesuatu yang berasal dari interaksi itu. 3. Kesimpulan
Pemuda
merupakan harapan bangsa, pemuda penentu kehidupan masa depan suatu
bangsa, semakin baik kualitas generasi muda secara otomatis akan menjadi
semakin baik suatu bangsa atau negara. Masalah pokok yang sangat
menonjol dewasa ini, adalah kaburnya nilai-nilai di mata generasi muda.
Mereka dihadapkan kepada berbagai kontradiksi dan aneka ragam pengalaman
moral, yang menjadikan mereka bingung untuk memilih mana yang baik
untuk diri mereka. Hal ini nampak jelas pada mereka yang sedang berada
pada usia remaja, terutama pada mereka yang hidup di kota-kota besar
Indonesia, yang mencoba mengembangkan diri ke arah kehidupan yang
disangka maju dan modern, dimana berkecamuk aneka ragam kebudayaan asing
yang masuk seolah-olah tanpa saringan (filter).
Sikap
orang dewasa yang megejar kemajuan lahiriah tanpa mengindahkan
nilai-nilai moral yang bersumber dari agama yang dianutnya, menyebabkan
generasi muda kebingungan dalam bergaul, karena apa yang dipelajarinya
di sekolah bertentangan dengan apa yang dialaminya dalam masyarakat,
bahkan mungkin bertolak-belakangan dengan apa yang dilakukan oleh kedua
orang tuanya sendiri di rumah.
4. Saran
Seandainya kita segera dapat menyadari bahaya
yang terjadi itu dan dapat mengambil langkah-langkah positif kearah pembinaan
kehidupan moral dan agama secara sungguh-sungguh, mudah-mudahan akan dapatlah
terselamatkan Generasi Muda kita dari kehancuran dan tujuan pembangunan kita
dapat tercapai.